Jumat, 11 Agustus 2017

Intip Rupa Pulau Hantu di Hong Kong Sekarang!




APA yang terlintas dalam pikiran Anda jika mendengar Pulau Hantu? Mungkinkah sebuah pulau yang di huni oleh hantu?

Namun sebuah Pulau Hantu di Hong Kong tidaklah angker. Melainkan disebut Pulau Hantu karena telah ditinggalkan oleh para penghuninya.

Pulau ini memiliki nama asli Yim Tin Tsai yang terletak 25 kilometer di arah timur laut Hong Kong. Alih-alih terlihat menyeramkan dan angker, pulau ini ditumbuhi pepohonan dengan subur dan hijau.



Meski demikian, banyak bangunan kosong yang tak terawat dan ditumbuhi tanaman dengan liar. Bangunan ini awalnya merupakan rumah bagi komunitas Hakka, klan yang bermigrasi dari China utara berabad-abad yang lalu.

Mereka kemudian hidup dengan membangun ladang garam seperti nama pulau ini, Yim Tin Tsai yang berarti “Little Salt Pan” dalam bahasa Kanton. Namun setelah bertahun-tahun berjalan, lebih dari 100 tahun yang lalu terjadi peningkatan persaingan dari Vietnam dan China yang membuat penduduk pulau ini beralih ke pertanian, perikanan, dan peternakan.

Di tahun 1940-an, Pulau Hantu diperkirakan memiliki penduduk dari 500 hingga 1.200 orang. Namun pada 1960-an, semakin banyak keluarga yang meninggalkan pulau untuk mendapatkan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Mereka pindah ke Kowloon atau lebih jauh ke Inggris.



Puncaknya terjadi pada tahun 1990-an ketika penduduk terakhir meninggalkan Pulau Hantu. Beberapa tahun kemudian, bangunan-bangunan yang ditinggalkan ini mulai memburuk.

Namun itu adalah pemandangan beberapa tahun lalu. Sebab bekas penduduk Pulau Hantu bernama Colin Chan kembali ke pulau itu setelah sempat meninggalkannya selama 40 tahun.

Dengan tekad bulat, ia mengatakan bahwa tujuannya kembali ke pulau itu adalah untuk memulihkan sesuatu yang terasa hilang. Dia mengaku kecewa ketika menemukan pulau itu benar-benar kosong dan tak terawat.



“Saya menemukan pulau itu dalam pembusukan, dan saya sangat kecewa. Inilah tempat saya dibesarkan. Ini rumah ayahku, dan rumah ayahnya (ayahku),” tutur Colin kepada BBC pada awal tahun lalu.

Berbagai kenangan masa kecil Colin membuatnya bertekad untuk membangkitkan kembali Pulau Hantu. Kemudian pada 1999, ia terpilih sebagai perwakilan desa dan merevitalisasi beberapa bangunan untuk digunakan kembali.



Kemudian bersama 10 mantan penduduk desa itu, Colin mengumpulkan uang untuk membangun pusat informasi untuk para wisatawan. Lalu pada 2004, sebuah yayasan amal menyumbangkan dana untuk merenovasi kapel bersejarah di pulau itu yang telah berdiri sejak 1890.

Atas usaha dari Colin dan penduduk lainnya, pada 2005 kapel bersejarah tersebut mendapatkan pengakuan dari UNESCO Asia-Pacific Heritage Awards untuk Konservasi Warisan Budaya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome To WorldHobi Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino