Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) resmi memblokir situs resmi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyebut pemblokiran dilakukan menyusul pencabutan status badan hukum HTI, Rabu 19 Juli 2017.
"Penutupan resminya sejak Sabtu (22 Juli). Jumat diproses, Sabtu diblokir," kata Semuel kepada Metrotvnews.com, Minggu 23 Juli 2017.
Sementara itu, Juru Bicara HTI Ismail Yusanto dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, menyatakan situs resmi mereka sudah tak dapat diakses. Namun, HTI sendiri lah yang berinisiatif menutup situs tersebut. Semuel tak mempersolkan klaim HTI.
Menurut dia, pemerintah telah melakukan yang seharusnya. "Kalau dia (Ismail) mengatakan ditutup sendiri, ya silakan saja. Tapi kami memang melakukan pemblokiran," tegas Semuel.
Sementara itu, Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Syafieq Alielha mengatakan, pembubaran maupun pemblokiran situs resmi HTI merupakan langkah tepat. Ia sempat menemukan sebuah artikel di laman HTI yang mengajak militer mengkudeta pemerintahan.
"Mereka sempat menulis, menyerukan kepada militer untuk kudeta. Sebuah organisasi yang sanggup melakukan hal-hal seperti ini, akan menyeret kita ke dalam konflik," ucap Syafieq.
Seperti ditelusuri WorldHobi, situs resmi HTI, www.hizbut-tahrir.or.id, Minggu 23 Juli 2017 sudah tak dapat diakses. Laman itu hanya berisi informasi 'We are Closed'.
0 komentar:
Posting Komentar